Wednesday, June 17, 2015

Battle of Heroes - Dari Starbog Menuju Royal Box

SJC @Battle of Heroes, Stadion Gelora Bung Tomo, 13 Juni 2015.
Hari yang dinanti akhirnya telah terjadi. SJC meliput secara langsung event Battle of Heroes, 13 Juni 2015 (Yang sebagaimana telah diulas di artikel sebelumnya). Hari itu kami mulai dengan berangkat ke Gelora Bung Tomo (GBT). Dan kami telah merasakan euforia ketika memasuki pintu tol terlihat rombongan roda dua bonek memasuki pintu tol! Ya, itulah diversifikasi sepakbola Surabaya dan Bonekmania. Segala cara dilakukan demi tim kebanggan mereka, dalam segala konotasi baik-buruknya. Atmosfer seperti inilah yang membuat kami serasa bernostalgia kembali ke era kejayaan sepak bola Surabaya. Ketika memasuki komplek stadion-pun kami disambut dengan macetnya antrian dan nampak ribuan Bonekmania dengan antusias begegas memasuki area stadion. Tak kurang dari 1 jam kami antre hanya untuk memasuki area parkiran mobil di stadion GBT yang sebenarnya sudah nampak di pelupuk mata.

SJC bersama Ngon A Djam.
Setelah kami berhasil memasuki komplek stadion dan memarkir kendaraan kami, sontak malam hari itu sudah cukup menarik bahkan sebelum pertandingan dimulai. Tepat yang memarkir mobilnya di sebelah kami ialah Ngon a Djam, striker yang pernah memperkuat Persebaya di musim 2009. Dan ia bersedia menyempatkan diri untuk berfoto bersama kami. Kami lanjutkan dengan memasuki pintu VIP menuju stadion.

Dan saat itu pula keberuntungan dimulai. Ketika kami hendak bergegas naik, kami menjumpai salah seorang kawan yang merupakan salah seorang pengurus (dari pihak klub internal Persebaya) yang langsung mengundang kami untuk memasuki area VVIP Royal Box. Ya!! Royal Box!!

Itu pula yang membuat penulis membuat judul seperti diatas, dari Starbog (julukan dari sebuah warung kopi / giras di kisaran daerah Indragiri Surabaya dimana kami sering berkumpul) ke Royal Box. Cukup mengejutkan bagaimana komunitas grassroot seperti SJC mampu menyaksikan pertandingan eksebisi akbar tim kebanggaan arek-arek Suroboyo melalui Royal Box, mengingat kami memulai komunitas ini dengan hanya berbekal passion akan sebuah hobi, yaitu sepak bola dan jersey.
 
Suasana saat pertandingan.
Setelah memasuki Royal Box, tak henti kami dibuat takjub sekaligus merinding. Bukan persoalan kami berada di tengah tamu VVIP, namun suasana stadion GBT yang begitu penuh dan riuh. Nyanyian dan yel-yel dukungan untuk Persebaya dari segala penjuru tribun bergema tiada henti. Flare, petasan, kembang api, banner-banner raksasa menjadi atribut jamak pagelaran reuni akbar malam itu. Kami juga mengabadikan beberapa momen seremonial sebelum pertandingan. Meskipun patut disayangkan Andik Vermansyah tidak bermain karena alasan regulasi, namun toh sama sekali tidak mengurangi semaraknya pertandingan yang pada akhirnya dimenangkan team Amigos dengan skor telak 6-1 tersebut. Apapun hasil akhirnya, esensi dan tujuan daripada partai eksebisi ini telah tercapai, silahturahmi tribun yang telah banyak dirindukan oleh Bonekmania terbayar sudah ketika tak kurang dari 35.000 orang yang hadir dan memadati Battle of Heroes dalam rangka memperingati Ultah Persebaya ke-88.

Sumber foto: Jawa Pos.
Malam itu kami menangkap beberapa memorable moment, diantaranya pada saat team Andik and Friends (Persebaya Reunion) membuka keunggulan dengan gol cantik Christian “Spiderman” Carascao, diawali dengan kerjasama 1-2 manis antara Mat Halil dan Rendi Irawan yang disambut oleh gemuruh para Bonekmania dan tentunya selebrasi pasang topeng Spiderman oleh Carascao yang sangat dinanti dan dirindukan oleh para Bonekmania. 100%  Nostalgia! Momen lainnya yang melekat ialah ketika di pertengahan jeda turun minum, terdapat sebuah tribute singkat bagi beberapa legenda Persebaya seperti Maura Helly dan Mursyid Effendi (yang pada pertandingan itu berlaku sebagai pelatih team Andik & Friends). Andik Vermansyah juga sempat dipanggil ke panggung seremonial, yang dilanjutkan sepatah-dua kata dari para legenda tersebut yang selalu diakhiri dengan jargon yang membakar semangat: “Salam Satu Nyali, Wani!!!"

Beberapa acara seremonial Battle of Heroes.
Seusai pertandingan, para pemain dari kedua tim memberikan putaran penghormatan kepada para supporter yang datang malam itu. Dan bagi kami acara belum selesai. Tentunya kami melanjutkan dengan sesi berburu tanda tangan pemain maupun legenda Persebaya. Kurang lebih 30 menit kami menunggu di luar pintu masuk utama (yang juga akan menjadi pintu keluar para pemain). Ketika kami mencoba masuk ke lobby VIP, kami mendapati para pemain telah akan keluar stadion, dan terima kasih sebesar-besarnya kepada kawan kami, idola kami, Mario Karlovic #29 yang dengan segera memberitahu kami lokasi parkir bus para pemain dan official team Andik & Friends. Dan kamipun bergegas ke sisi samping stadion yang tidak jauh dari pintu utama, lokasi di mana bus team Andik & Friends diparkir.


SJC bersama sang legenda, Mursyid Effendi.
Dan tujuan utama kamipun terwujud, setelah beberapa kali di beberapa kesempatan gagal terealisasi. Kami akhirnya dapat bertemu, berfoto bersama dan meminta tanda tangan secara langsung dari sang legenda, Mursyid Effendi! Jersey Persebaya match-worn 2008 Mursyid Effendi #6, Reebok 98/99 Home, dan Kansas 96/97 Home menjadi “kanvas” kami malam itu. Beliau juga sempat berucap “jek onok ae kaos iki!”, yang kira-kira artinya “masih ada saja jersey ini!”, ketika kami menyodorkan match-worn 2008 atas namanya. Sebuah penutupan yang sempurna dari malam yang luar biasa! Pengalaman yang transendental dan sangat berharga bagi kami. Majulah sepakbola Surabaya! Jayalah sepakbola Indonesia! -SJC- #WaniMetu #BattleofHeroes

Catatan:
Kami juga membuat video singkat liputan SJC sejak latihan hingga malam pertandingan Battle of Heroes. Semoga menghibur dan bermanfaat.

No comments:

Post a Comment